Rabu, 18 Februari 2015

Wahai bidadariku !


Wahai calon bidadariku..
Tahukah engkau betapa Allah SWT menyayangiku dengan amat sempurnanya..??
Disini, di istana penantian ini aku di tempa untuk menjadi dewasa dan siap mendampingimu kelak.
Meski terkadang tempaan itu tidak kusyukuri, namun aku merasa, Menjadi lebih baik saat ini
Hatiku yg rapuh berkali-kali diuji agar menjadi tangguh.
Sehingga kelak saat kita bertemu, kau akan bangga setelah memiliki aku di hatimu.
Entah siapa dan dimana dirimu sekarang, tapi aku yakin, Allah pun juga amat mencintaimu.
Dan kini telah melatihmu, menjadi mujahidah yg tangguh, hingga aku pun bangga memilikimu kelak.
Sebuah kisah pernah ku dengar :
"Aku meminta pada Allah setangkai bunga yg indah. Dia memberi aku kaktus berduri.
Aku meminta pada Allah hewan yg mungil nan cantik.
Dia beri aku ulat berbulu.
Aku sempat kecewa dan protes, betapa tidak adilnya ini..
Namun kemudian kaktus itu berbunga sangat indah sekali
Dan ulat bulu pun tumbuh dan berubah menjadi kupu-kupu yg teramat cantik.
Itulah jalan Allah, indah pada waktunya.
Allah tidak memberi apa yg kita inginkan, tetapi Allah memberi apa yg kita perlukan.
" Aku yakin kau lah yg aku memerlukanmu untuk mendampingiku kelak.
Meski ku bukan seperti apa yg kau harapkan.
Tapi, selama nafas ini masih ada, ku akan selalu berusaha berikan yg terbaik menurut-Nya.
Insya Allah..
Wahai calon bidadariku..
Aku ini seorang yg sangat cemburu,
Tapi kalau Allah dan Rasullullah lebih kau cintai daripada aku
Aku harus rela, aku harap begitu pula dengan dirimu.
Karena cemburunya seorang suami adalah bukti bahwa engkau Begitu ingin melindungiku, menjaga kehormatanku.
Saat aku masih dalam asuhan ayah dan bunda,
Tidak lain do'aku adalah ingin menjadi anak yg sholeh,
Agar kelak di akhirat dapat menjadi bekal tabungan kedua orang tuaku.
Namun nanti setelah menjadi suamimu, do'aku bertambah,
Semoga Allah menjadikan ku pendamping ( suami ) yg sholeh.
Agar kelak di syurga kita dipertemukan dan cukup aku yg menjadi pahlawanmu mendampingi dirimu yg sholehah.
Apa yg kuharapkan darimu adalah kesholehanmu,
Semoga sama halnya dengan dirimu
Karena apabila rupawan yg kau harapkan dariku, Hanya kesia-siaan yg akan kau dapati.
Wahai calon bidadariku yg dirahmati Allah..
Aku masih haus akan ilmu.
Namun berbekal ilmu yg kumiliki saat ini
Aku berharap dapat menjadi suami yg senantiasa mendapat Keridhaan Allah dan dirimu.
Ketika kelak telah akhir generasi penerus dakwah islam dari pernikahan kita,
Bantu aku untuk bersama mendidik dan membesarkannya dengan Harta yg halal, Ilmu yg bermanfaat, dan terutama dengan menanamkan pada diri mereka Ketaatan kepada Allah SWT dan RasulNya.
Apabila suatu hari nanti hanya ada sebuah gubuk menjadi perahu pernikahan kita.
Tak akan ku namai dengan " gubuk derita ".
Karena itulah markas dakwah kita.
Tempat kita nantinya mengatur strategi, mendidik mujahid/mujahidah kecil kita untuk menjadi tangguh.
Wahai calon bidadariku..
Coretan ini hanyalah sebagian kecil dari isi hatiku
Kelak saat kita bertemu, siapkanlah dirimu untuk mendengar konsep masa depan Yang ingin kurajut bersamamu.
Pertemuan denganmu kelak, adalah kejutan besar yg tengah Allah persiapkan untuk kita.
Semoga ridha Allah sentiasa menyertai kita dalam langkah dan harakah kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar